Minggu, 09 Oktober 2011

Semalam tadi

Melihat anak-anak manusia itu diatas panggung membuat pikiran saya melayang, tak jarang malam itu, jika kamu melihat saya sedang terdiam memejamkan mata, disaat para hadirin lainnya justru tertawa, sesekali saja saya tertawa, bahkan mungkin kalau tidak sedang diantara orang-orang itu saya mungkin akan memilih untuk membiarkan air mata saya menetes. Semua begitu menyentuh..begitu indah..buat saya yang memang mengaggumi pengahayatan, proses dimana manusia dan yang dicintainya menjadi Satu.

Lengkingan, teriakan, tangisan, getaran, Sastro..Tuyul..Oskar..Pencuri Ranum Pepaya..cerita tentang nenek..Mantra Poligami..Mesin Penenun Hujan..Gus Dur..semua-semuanya dalam bahasa yang nampak indah dalam luaran atau yang berwujud polos, guyon, bodoh, atau jorok sekalipun, menyatu dan masuk dalam memori yang saya percaya suatu saat nanti akan memperkaya saya atau beberapa anak manusia yang hadir pada malam itu. Semua mereka memancarkan sesuatu yang tak mampu saya gambarkan dalam kata, ketidakmampuan ini murni karena kekecilan saya ketika dihadapkan pada sesuatu yang langsung menyentuh hati ini.


"kita punya hak untuk telanjang di kamar mandi dan menyeruput kopi panas", begitu kata Bapak F. Rahardi semalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar