Kamis, 16 Januari 2014

Dongeng dari Nana

Kemarin saya dikirimi voice note ini oleh salah satu teman, namanya Resna Anggria Putri, biasa saya panggil Nana. Seorang gadis dengan talenta segudang, dengan selera kesenian yang menarik pula, maka ketika dikirimi voice note berisi cerita dongeng ini, saya langsung kepikiran untuk upload di blog, tepat beberapa detik sehabis rekaman ini saya putar.

Alasannya sederhana, saat-saat dengerin dongeng ini, saya tak bisa menemukan diri saya berniat barang sedikit pun untuk mengkritisi apapun yang ada di dalamnya, alih alih terpintas mengkritisi, saya malah larut masuk ke dalam cerita, serasa hadir di negeri pelangi, negeri hujan dan berasa melihat dan berkenalan dengan tokoh-toko di dalamnya.

Perihal niat mengkritisi tadi dan larutnya saya dalam cerita mungkin bukan soal apakah cerita ini sempurna atau tidak, mungkin memang bukan, mungkin saja ada kelemahan dalam dongeng tersebut, tapi yang bisa saya jelaskan bahwa dongeng ini berhasil membuat saya patuh untuk mendengarkannya sampai detik terakhir. Saat yang bersamaan saya seperti kembali ke masa kanak-kanak, saat di mana kepolosan begitu lekat, dan hal-hal seperti benar-salah, nyata-tak nyata, dan tentu pula makna tak pernah jadi persoalan yang berlarut larut.

...dan tentu saya teringat lagi tentang ikrar saya soal apa yang ingin saya posting di blog ini, yaitu tentang apapun yang masuk dalam proses pengkaryaan yang berarti termasuk kesehariannya, seperti hal-hal yang menginspirasi.

Langsuung aja, karena saya belum paham upload mp3 ke blog, saya kasih tautan saja yaa, selamat menikmati :)

TAUTAN DONGENG DARI NANA

Selasa, 07 Januari 2014

Exi(s)t #2

Finally bisa update blog lagi! Setelah segala kegiatan di beberapa bulan terakhir yang tidak tahu kenapa membuat saya tidak sempat (mungkin juga tidak minat) untuk mampir dan menulis di blog saya sendiri, satu hal yang sebenarnya biasa saya lakukan untuk mengisi hari-hari saya sebelumnya.

Jadi ceritanya beberapa bulan terakhir kegiatan saya bertambah dengan hal-hal yang berkaitan dengan praktik kesenian, terpilih di salah satu program Dia.Lo.Gue Artspace, Exi(s)t, yang membuat saya secara tidak sadar kehilangan rutinitas keseharian yang mungkin saja banal dan itu itu saja, tapi akrab seperti teman, dan laiknya teman, saya pun bisa saja merindukan mereka mereka ini.


Sedikit cerita tentang program Exi(s)t yang berlangsung selama hampir 5 bulan, di program ini, saya dan ketujuh teman lain, di antaranya, Kara Andarini, Ratu Saraswati, Nady Azhry, Sarita Ibnoe, Dhanny Sanjaya, Hendra Permana, dan Angga Cipta alias Acip, bersama Mitha Budhyarto sebagai kurator dan dibantu FX Harsono sebagai mentor, menggarap sebuah pameran bersama bertemakan "Instruksi". 


Setelah berbulan-bulan saya dan teman-teman lain menjalani proses kuratorial yang buat saya cukup menguras tenaga dan pikiran, akhirnya tanggal 6 Desember 2013 kemarin datang juga waktu untuk kami memamerkan apa yang sudah kami garap (pameran ini baru saja berakhir tanggal 6 Januari 2014). 


Waktu-waktu kemarin walaupun lumayan bikin saya sedikit kehilangan selera humor bahkan merespon humor yang datang dari orang-orang sekitar (hahaha) tapi saya akui merupakan waktu yang memberikan banyak hal positif, bisa terlibat di program ini membuat saya punya kesempatan tidak hanya untuk pameran di artspace sebesar Dia.Lo.Gue (menurut saya pameran cuman hal kecil) tapi berkenalan dan bisa belajar banyak dari seniman-seniman lain dan seorang kurator seperti Mitha adalah yang paling menyenangkan.


Untuk menutup postingan seadanya ini, saya upload beberapa foto dokumentasi dari program Exi(s)t kemarin ya, foto-foto ini saya curi dan kumpulkan dari dunia maya, tapi beberapa saya capture sendiri.

(LINK: review Exi(s)t #2 dari Whiteboard Journal)

Happy to be back!


                                                                  Sehabis Workshop

Kara lagi presentasi gagasan

Display

Detik-detik sebelum nurunin karya, hari terakhir!

Karya saya

Senin, 05 Agustus 2013

How Could I Say "NO" At The Very Beginning?


Karya di atas adalah karya saya yang ikut serta di gelaran Artjog kemarin, respon saya atas kuratorial yang mereka tentukan. 

Oh iya, walau dengan beberapa catatan penting (lebih ditujukan untuk diri sendiri) yang akan saya simpan untuk jadi pelajaran dan rujukan di masa depan, harus diakui cukup senang rasanya bisa ambil bagian di gelaran sebesar Artjog.

 Di fase-fase yang muda seperti ini, sulit untuk mengucapkan tidak pada kesempatan-kesempatan yang datang, fase muda, fase di saat semua adalah asing dan tak ada yang bisa dilakukan untuk menilai kesemuaan itu selain mendekatinya dan mencoba berkenalan.

Kamis, 25 Juli 2013

25 Juli, 6.38 Pagi

6.38 pagi ini. Sebuah kabar baik yang ditunggu akhirnya masuk ke e-mail saya. Akan saya beritahu apa itu ketika sudah jelas saja yaa.

Selasa, 23 Juli 2013

Display Karya Artjog 2013


Ini sedikit foto dari pen-display-an beberapa karya yang dipamerkan di artjog kemarin, foto yang paling bawah adalah karya saya. Oh iya, foto-foto ini tidak diambil oleh saya tapi seorang teman.

Rabu, 10 Juli 2013

ARTJOG 2013!

Berkat bantuan 3Point Award saya berkesempatan ikut pamer karya di gelaran Artjog tahun ini, pamerannya dibuka sabtu tanggal 6 Juli kemarin dan masih akan berlangsung sampai tanggal 20 Juli nanti. Mampir ya teman-teman, lumayan buat ngabuburitan hehe..


Minggu, 23 Juni 2013

Cetak karya (ARTJOG)


Karya saya yang rencananya akan dipamerkan di ARTJOG, tepatnya di Taman Budaya Yogyakarta, beberapa minggu lagi, akhirnya berhasil melewati proses pencetakan. Cukup puas dengan hasilnya tapi tidak dengan cara saya menjalani proses pencetakan karya ini. Amatir. haha

Akan sampai di tangan panitia kira-kira paling cepat besok atau lusa, semoga semua berjalan lancar tanpa rintangan-rintangan yang mengkhawatirkan.

Oh iya, sedikit bocoran ukurannya 120 x 90 cm dan dalam pameran kali ini saya mewakili 3Point Award, bersama dua orang kawan saya yang lain. Info lebih panjang soal ARTJOG bisa dilihat disini --> http://artfairjogja.com/web/?lang=en

Dadah!

Satu titik

Sepertinya saya akan sering mem-posting hal-hal di samping karya nih, setelah sebelumnya hanya kepikiran sketch, hari ini saya pikir mungkin akan menarik jika saya posting juga hal-hal lainnya tapi tentu masih dalam lingkup proses pengkaryaan.

Akhir-akhir ini, sekitar sebulan kebelakang, entah titik apa yang sedang saya alami, baik dalam hidup atau sebutlah juga dalam pengkaryaan, karena mungkin keduanya adalah satu yang tidak terpisahkan (setidaknya bagi saya). Saya mengalami satu titik dimana keinginan untuk mengkritisi diri sedang tinggi-tingginya, menantang diri untuk mempertanyakan apa yang sudah saya lakukan selama ini terutama disini saya fokuskan kepada pengkaryaan.

Mempertanyakan segalanya, dari yang mungkin banal sampai yang selama ini tak menarik minat saya atau bahkan yang saya tolak habis-habisan sebelum sempat mengenalnya.Saya menjadi tak terlalu berlebih-lebihan fokus memelototi karya seniman-seniman apapun, tapi di samping itu, saya mulai rajin membaca atau menonton wawancara-wawancara mereka, saya mulai giat membaca cerita atau bahasan di belakang karya mereka, sampai mencoba sedikit mengenali bagaimana kepribadian dan pemikiran mereka, bahkan saya juga tertarik mendownload cv mereka masing-masing. Duh.

Dari proses ini, saya mendapati diri saya yang berpikir lebih dalam tentang berkesenian, tentang pengkaryaan, yang juga membuat saya merasa bahwa ada hal yang tak kalah penting dari sekedar 'melihat karya seni' dalam wujud akhir, ada proses panjang dari sekedar wujud akhir itu, proses inilah yang saya ingin juga posting di blog ini, saya tak bisa menjabarkannya dengan baik apa aja yang ada dalam proses panjang dalam pengkaryaan itu, jadi saya hanya mengandalkan rasa-rasa dan sedikit akal sehat yang saya punya soal apakah hal tersebut cukup menarik untuk di posting.

Saya tidak yakin benar dari mana asalnya titik ini datang, sempat saya berpikir mungkin karena satu momen dengan seorang wanita yang sedang dekat dengan saya saat itu, yang membuat saya tersadar bahwa ada yang harus saya prioritaskan dalam hidup ini, tapi setelah saya renungi lagi sepertinya bukan itu, sepertinya ada sesuatu yang lebih besar selain dari itu.

Soal titik seperti ini, pastilah kita yang hidup akan mengalaminya, bahkan saya percaya saya mungkin akan menemuinya lagi dan selalu di masa-masa mendatang, tentu dengan warna yang berbeda di titik yang berbeda pula, Semoga.

"Self-improvement is masturbation, now self-destruction..", Tyler Durden.



Selasa, 04 Juni 2013

Surat Cinta


Dapat surat cinta hari senin lalu dari Yogyakarta. Ada yang lebih menyenangkan dari bangun pagi dan menemukan hal ini?

Rabu, 22 Mei 2013

Postingan Sketch di blog


Mulai sekarang, kalau ada waktu akan memposting juga sketch karya yang sedang dikerjakan dan sketch rancangan display (seandainya sedang ada pameran) di blog ini, untuk sekedar sharing aja sama teman-teman semua.

Di atas adalah sketch untuk pameran yang rencananya akan diselenggarakan bulan Juli tahun ini, di Jogja.

Dalam bikin sketch, saya lebih mengerjakannya kasar saja, apa yang ada di dalam kepala, saya gambar, (dan karena keterbatasan skill dalam menggambar) dan biasanya tidak akan terjadi kesamaan yang persis dengan karya jadinya nanti. Sketch lebih saya fungsikan untuk tidak terlalu membingungkan ketika nanti di lapangan dalam pengerjaan karya tersebut.

Semoga bisa tetap bersemangat untuk terus posting sketch karya saya, sejelek apapun gambarnya. Salam.

Perihal yang tak selesai


Minggu, 09 Desember 2012

Kembali ke Rumah


Setelah beberapa waktu disibukkan dengan beberapa hal yang mengharuskan saya acap meninggalkan rumah, sekarang sudah beberapa hari ini saya akhirnya bisa kembali ke rumah dan senang sekali rasanya. 

Sepertinya akan beristirahat sebentar untuk me-refresh pikiran dan kembali pada kegiatan-kegiatan tidak jelas yang memang sudah jadi rutinitas saya jika berada di rumah.

Semoga bisa menyegar lagi dan menyusun apa saja yang akan dilakukan di hari-hari ke depan.

Oh ya.. bahkan saya lupa... sekarang Desember!

Senin, 16 Juli 2012

3Point Award 2012


Hola kawan-kawan, 

Ada berita baik yang datang bertubi-tubi pada saya seminggu kemarin, salah satunya adalah ini, saya terpilih sebagai salah satu 3Point Artist, dalam 3Point Award 2012 yang diselenggarakan oleh Ruang MES 56.

3Point Award adalah  penghargaan yang diberikan oleh Ruang MES 56, kepada 3 orang muda, yang konsisten dalam aktifitas fotografi kontemporer. Para 3Point Artist ini pada akhirnya akan diberi ruang untuk memamerkan karya-karya mereka di ruang-ruang yang disepakati nantinya.

Dan jika semua sesuai dengan yang direncanakan, saya akan mengadakan pameran bersama 2 fotografer lainnya di Jogjakarta, kira-kira akhir tahun ini, namun, saya sendiri mungkin akan banyak beredar di Jogjakarta mulai dari minggu-minggu ini, untuk segala persiapan pendukung pameran, seperti kuratorial dan lain sebagainya. Jika kalian ingin bertemu, bisa kabar-kabaran saja ya, via twitter, e-mail, atau sms bagi yang punya nomor saya hhe.

Perasaan senang ini tak bisa terlalu berlebih-lebihan, karena masih banyak yang harus dilalui dan dipersiapkan untuk sebuah pameran yang tak sekedar ajang pamer-pamer karya.

Tak sabar untuk segera memulai pengalaman ini, dan sampai jumpa di Jogja! :D



*bagi kalian yang ingin tahu lebih dalam tentang ini semua, bisa mampir ke link di bawah

Minggu, 13 Mei 2012

#ProyekVideo

Sepertinya tidak bisa menepati janji untuk meng-upload video gw dalam waktu dekat, maaf yaa hhe. Semoga bisa di-upload di blog ini dalam jangka waktu yang ga lama-lama banget. Sekali lagi mohon maaf..

Berikut saya upload sedikit foto dari proses pembuatan video tersebut termasuk visual yang jadi bagian dari video-nya. Foto yang paling atas di-capture kawan saya Albertus Krisna, dan sisanya saya. Dalam pembuatan video ini saya juga dibantu oleh seorang kawan lagi, Anandiya Army Kasheggy dan tentu saja si cantik Widi Dwinanda sebagai talent dan musik dikerjain sama musisi berbakat bernama Adrian Muhammad. hhe

Salam  :)



Sabtu, 28 April 2012

Papan Tulis


Seperti papan tulis, kita bisa menggoreskan apa saja di atasnya, tanda, kata, angka, gambar atau kosong sekalipun. Sama halnya dengan hidup, kau bisa pilih untuk berjalan, berbelok, bernyanyi, menari, duduk-duduk di taman, mendengarkan cerita, bercerita, melompat-lompat atau sekedar diam saja tanpa kata.


Apa yang akan kau goreskan dalam papan tulismu? hidupmu?




*foto diatas adalah foto yang saya ambil dalam sebuah pameran (Re.Claim) di Galeri Nasional, Jakarta, dan karya dalam foto tersebut bukan milik saya, karya tersebut adalah salah satu karya yang di pamerkan dalam pameran tersebut*

Rabu, 18 April 2012

Sebuah Cara Berpisah

Sejak pertemuan hari itu, pertemuan pertama kami, kami jadi berteman cukup baik, tidak seperti sahabat memang, dan ketidakpastian-status-pertemanan itu bukan hanya karena bahasa kita saja yang tidak sama, namun kupikir, juga karena sikap acuh tak acuh kita yang sepertinya memang mengakar dalam diri masing-masing.

Aku tak menampik kita saling menyayangi satu sama lain, kita cukup dekat, setidaknya bagiku, aku mungkin bukan pembaca hati yang baik, namun gelagatnya-yang terkadang manja, membuatku sedikit yakin Ia juga menyimpan rasa yang sama.

Atas dasar rasa itu aku mencemaskannya akhir-akhir ini, sejak Ia tiba-tiba saja menghilang dari pandangan mataku. Hari-hariku.

Sebelum Ia benar-benar tak bisa kutemui, kira-kira beberapa hari sebelum Ia menghilang, aku memang tak cukup sering melihatnya, Ia jarang pula berkunjung ke rumah kecilku-tempat dimana kita acap bertemu dan menghabiskan waktu bersama, hanya satu-dua kali saja seingatku aku melihatnya, itu pun Ia tidak menyapa, Ia hanya datang untuk sedikit minum, lalu kemudian beranjak pergi lagi dan yang kuingat pula, Ia tampak tak sehat dengan langkahnya yang seperti orang mabuk itu. Ya, dia tampak tak baik. Tak seperti biasanya.

Hampir setahun berteman dengannya aku kira aku paham tentang kebiasaannya, baik-buruknya, tentang Ia yang malas mandi, tentang Ia yang suka seenaknya saja tidur di kasurku, sampai pada yang satu ini, tentang kebiasaannya yang lebih memilih menjauh di saat Ia sedang tampak tak sehat. Mungkin menjauh bukan kata yang tepat, Ia mendadak sulit ditemui, Ia menghilang-seperti saat ini. Sampai tahu-tahu beberapa hari kemudian Ia kembali lagi sudah dalam kesehatan yang lebih baik.

Kebiasaanya yang terakhir ini yang cukup mengganggu dan mengherankanku, kami memang tak berbicara pada bahasa yang sama, namun untuk urusan ini, aku sudah mencoba berulang-ulang berbicara dengannya dalam bahasa yang kupikir Ia bisa pahami, segala cara kucoba, semua kemungkinan-kemungkinan yang lain kucoba, namun entah, sepertinya Ia tak mengerti, Ia semakin acuh saja, bahkan tak jarang meninggalkanku dalam keadaanku yang sedang menceramahinya.

Seperti yang kubilang sebelumnya, badannya memang sudah tampak layu saat terkahir aku melihatnya, aku menduga sepertinya kali ini kondisinya mungkin tidak lebih baik dari saat Ia menghilang dahulu dan penyakit ini sepertinya bukan penyakit yang biasa saja pula, karena sampai detik ini Ia tak juga kembali, Ia tak kunjung menjumpaiku..

Seminggu sudah, waktu terlama kita tak menghabiskan waktu bersama, waktu terlama Ia menghilang, pergi..

Aku pernah dengar tentang pedihnya perpisahan dan sebagian orang yang lebih memilih menghindarinya, menghindari perpisahan, menghindari menelanjangi kelemahan diri di depan sesamanya.

Dan jika itu adalah alasannya...sebuah perpisahan yang bijak dari seorang teman spesial yang pernah ku kenal.



*cerita ini terinspirasi dari kucing-kucingku yang mati dalam kesendiriannya*

Selasa, 13 Maret 2012

Proyekan Video

Video. Sebulan kemarin saya disibukkan dengan proyek membuat video, satu proyek yang sebenarnya sudah lama ingin digarap, sekitar setahun yang lalu, namun karena beberapa sebab, tidak kunjung terlaksana.

Dan entah kenapa rasa untuk mewujudkan proyek tersebut tiba-tiba saja hadir kembali akhir bulan januari lalu, mungkin karena resolusi saya di tahun 2012 ini yang memang ingin lebih giat lagi berkarya. Dan kalian tentu pernah mendengar soal, niat baik dan kesungguhan yang tulus akan diijabah oleh yang maha kuasa, saya rasa dalam kasus ini pun begitu.

kenapa saya bilang demikian, banyak yang bisa dijadikan alasan kuat, mulai dari dipertemukan dengan talent yang benar-benar berbakat dan professional bernama, Widi Dwinanda, lalu dibantu dengan banyak kawan yang dengan baik hatinya membantu kerja di lapangan dan menjawab segala pertanyaan saya soal video dan tetek bengeknya, yang memang tidak terlalu saya kuasai (banyak orang yang secara langsung-tidak langsung membantu projek ini), sampai dengan di satu siang bolong tiba-tiba saja mendapat informasi soal festival video, yang pada akhirnya membuat saya semakin bertekad kuat untuk mewujudkan proyek video ini.

Senang sekali akhirnya bisa mengeksekusi ide yang sudah cukup lama terkubur di kepala ke dalam sebuah karya nyata yang berwujud, yang nantinya bisa dinikmati oleh saya dalam kesendirian saya sendiri dan mungkin orang banyak dalam kesendirian mereka masing-masing. yaa..dalam kesendirian, saya menyarankannya untuk dinikmati hanya dalam kesendirian.

Video akan saya upload di blog ini mungkin di akhir bulan maret. semoga suka, dan mari terus berkarya.

Salam :)